iklan

Tuesday, February 26, 2013

impian yang kubeli dengan semanga

Blackberry adalah sebuah smartphone asli kanada yang sudah menjamur di Indonesia, berbagai macam type sudah di bikin oleh blackberry, tapi yang paling di ingat oleh pengguna blackberry pada awalnya adalah banyak type qwerty yang dominan dalam setiap produk blackberry. Blackberry pun tak mau tertinggal dalam masalah inovasi teknologi, mereka menciptakan blackberry dengan type touch screen juga seperti saingan mereka. Saat mendengar blackberry jenis touch screen aku sangat terkejut dan sangat ingin melihatnya, ternyata type touchscreen yang paling terbaru itu adalah blackberry Z10 dengan sistem operasi Blackberry 10. Spec lengkapnya BlackBerry Z10 menggunakan prosesor dengan kinerja tinggi, Qualcomm Snapdragon S4 Plus MSM8960 1,5 GHz dual-core yang dikombinasikan dengan RAM sebesar 2GB. BlackBerry Z10 memiliki ukuran 130 mm x 66 mm x 9,3 mm dan berbobot 138 gram. Blackberry Z10 dilengkapi layar sentuh berukuran 4,2 inci yang memiliki tingkat kerapatan sebesar 356 pixel per inci. Besar resolusi yang didukung adalah 1.280 x 768. pengguna akan menemukan kamera 8 MP yang dilengkapi lampu LED Flash dan mampu merekam video 1080p. Di bagian depan terdapat kamera sebesar 2 MP yang dapat digunakan untuk merekam video dengan kualitas 720p.Kapasitas media penyimpanan internal yang dimiliki sebesar 16GB, yang dapat diperbesar menggunakan kartu microSD hingga 32GB. BlackBerry Z10 sudah mendukung jaringan 4G LTE, dengan baterai berkapasitas 1.800mAh. Selain itu, produk ini juga dipersenjatai Bluetooth 4.0, NFC, WiFi a/b/g/n, port micro USB, micro HDMI, dan jack 3.5mm untuk earphone  headphone (http://tekno.kompas.com). Bagaimana ya bila itu ada ditanganku?. Dengan spec sehebat itu apakah blackberry ingin terus menyaingi para pesaing mereka ataukah mencoba out of the box?karena desain touchscreennya sangat identik dengan dua pesaing utamanya. Tetapi dalam hal kamera, sangat diungulkan dan dapt direkomendasikan.
Setelah membaca, mencoba merasakan, dan membawanya ke dalam impian, saya membaca perlombaan ini bbz10@idberry.com  . Entah kenapa saya sangat ingin memnangkan hadiah ini. Mungkin saya hanyalah karyawan swasta biasa yang sangat ingin membeli blackberry dengan cara yang gratisan, tapi meskipun gratisan saya tidak mau lantas meminta-minta untuk diberikan sesuatu yang saya ingin. Saya ingin memperolehnya dengan semangat. Menulis adalah salah satu pelampiasan saya saat otak ini dipenuhi dengan ide ataupun sesuatu yang ingin dituangkan. Semakin banyak membaca semakin penuh otak ini dan harus dituangkan dalam tulisan, begitu menurut saya.
Inspirasi saya dalam menulis adalah Pak Dahlan Iskan, setiap senin tulisan beliau di media Koran Jawapos dan blog nya selalu saya baca, saya kagum akan tulisan beliau yang mengalir dan bahkan sangat membuat pembaca ingin dan ingin, lagi dan lagi untuk membaca ataupun menantikan lanjutan atau sambungan dari tulisan beliau, saya tak pernah bosan bahkan selalu ingin membaca tulisannya sebagaimana saya ingin memiliki blackberry yang baru ini. Bukan tak mungkin apa yang saya pikirkan dipikirkan oleh semua orang, perbandingan untuk memperoleh ini terlalu kecil, sama kecilnya dengan kemungkinan jika saya harus membelinya. Tapi bukan keluhan yang harus saya keluarkan, tahun ini adalah tahun kerja,kerja,kerja. Mungkin kalaupun bukan rejekinya saya bisa menulis menggunakan media lain. Ya, rencananya blackberry Z10 ini akan saya gunakan untuk menunjang minat saya untuk menulis dan langsung memostingnya ke blog yang saya punya, tapi toh tanpa Blackberry ini saya harus tetap menulis karena setiap tulisan yang saya buat adalah sebuah curahan antara jiwa dan fisik saya, dan bahkan semua orang tak sadar bahwa jiwa dan fisiknya tidak menyatu dan dapat disatukan dengan menulis. Keingin saya untuk menulis dengan memakai Blackberry Z10 ini adalah keinginan yang sungguh-sungguh, keinginan yang 24 karat kata pak dahlan. Beliau pernah mengkategorikan kesungguhan dengan karat seperti emas logam mulia tersebut, menurut beliau, kesuksesan dalam menjalankan usaha yang beliau alami adalah hasil dari sungguh-sungguh yang 24 karat yang artinya sungguh-sungguh yang benar-benar sungguh-sungguh, bukan sungguh-sungguh yang setengah sungguh-sungguh atau sungguh-sungguhnya hanya 22 karat atau 20 karat yang apabila diibaratkan emas telah mendapat campuran dari logam lain, bukan logam mulia murni yang hanya didapat jika 24 karat.
                        Alfin Indrasto Palgunadi
                        Alpin_lieb3@yahoo.com, http://alfinindrasto.blogspot.com/