Sesampainya di kost,
(kost?iya kost, rista adalah mahasiswa yang asalnya dari daerah, oleh karena
itu dia kost didaerah dekat kampusnya) dia langsung mengirim pesan singkat,
yang isinya tentang keberadaannya, yang sudah diluar kost. Tak lama ada balasan
pesan singkat dari rista, isinya menjelaskan bahwa rista sedang turun ke bawah,
dan dia di suruh untuk menunggu didalam, kost rista terletak di pinggir jalanan
yang ramai dekat kampus, letaknya sangat strategis karena banyak orang berjualan
di samping kanan,kiri, dan depannya. Sebelah kanannya adalah counter handphone,
yang berjualan pulsa dan aksesoris handphone, jelas sangat ramai karena
kebutuhan mahasiswa, sebelah kirinya counter berjualan parfum dan alat-alat
kecantikan, sangat cocok karena berdekatan dengan kost cewek yang nyatanya
butuh mempercantik diri, sebelahnya lagi ada apotik, toko roti, minimarket yang
merk dagangnya menjamur itu, didepan ada warung, rental pengetikan yang sangat
penuh, banyak mahasiswa mengerjakan tugas disana. Sebelum dia keluar dari pintu
kostnya, banyak cewek seliweran waktu dia datang, entah karena memang mereka
cari makan, atau karena penasaran siapa yang datang untuk mengunjungi rista. Dan
setelah menunggu sekitar 10 menit, rista keluar mendatangi dia, dia langsung
berdiri dan mengatakan “kamu rista ya?”, setelah itu mereka memulai obrolan
dengan membahas sms-sms yang dikirimkan selama ini, karena basah kuyup terkena
hujan, dia terlihat kedinginan, dan rista pun menawari untuk ganti baju kering,
tapi mana ada yang ukurannya pas dengan dia, badan dia 2x lebih besar daripada
rista. Dia sepertinya berhasil menarik perhatian si rista dengan joke-joke
ringan dan membuat rista terbahak-bahak. Sampai dia berhenti cerita dan muncul
dialog berikut :
Dia : ta, gnomon-ngomong kost mu ini lagi mati air ya?
Rista : kok bisa gitu?
Dia : iya, gpp Tanya aja
Rista : engggak juga,
nyala terus kok
Dia : owh gt ya, tapi kok
gak ada minuman ya
Rista : maksudnya apa sih,
ya ada gallon didalam
Dia : yaaaa, itu mksdnya
Rista : owh kamu haus tho,
mau minum apa, sori ya aku gak mudeng,
hehe
Dia : minum apa aja ta’,
yang penting ngasihnya ikhlas
Setelah itu rista bergegas ke toko sebelah yang jualan parfum,
tapi juga jualan minuman ringan, dia ambil beberapa botol minuman berkarbonasi
warna merah, yang dingin dan segar, sebenarnya udara sudah sangat dingin diluar
akibat hujan berusan, tapi dinginnya minuman tersebut terasa sangat segar untuk
membahasi kerongkongan yang kering. Tak terasa sudah 2 jam kita berbincang,
tiba waktunya dia pamit untuk pulang. Dia pamit kepada rista untuk pulang
sambil mengucapkan “nanti malam aku telpon ya”, “makasih dah mau ketemu dan
ngobrol dengan aku”. Itulah awal pertemuan dan perkenalan langsung dia dengan
rista.
No comments:
Post a Comment